Pelukan Harapan di Lapas Perempuan dan Anak Kelas IIA Pekanbaru, Babinsa Kodim 0301/Pbr dan Balita yang Tak Terlupakan

Pekanbaru(tindaktegas.com) - Sabtu pagi itu, mentari tak sekadar menyinari Kota Pekanbaru, ia juga menyusup pelan ke balik tembok kokoh Lapas Perempuan dan Anak Kelas IIA Pekanbaru yang berada di Jalan Bindanak Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru.
Di dalam ruang yang biasanya dipenuhi keheningan dan rutinitas, terdengar tawa kecil balita dan suara lembut seorang perempuan berseragam loreng hijau.
Pelda (K) Elisa Norma Yunita, Babinsa Kodim 0301/Pekanbaru, hadir bukan membawa instruksi militer, melainkan seberkas harapan. Ia datang untuk menyentuh sisi paling manusiawi dari sebuah tempat yang kerap dianggap gelap oleh dunia luar, memberi edukasi tentang gizi, pola hidup sehat, dan pentingnya merawat anak sejak dini, kepada para ibu warga binaan yang tengah menjalani hukuman bersama anak-anak mereka.
Sebanyak 10 balita, dengan usia antara 6 minggu hingga 2 tahun 7 bulan, menjadi titik fokus kegiatan tersebut. Mereka tumbuh di balik jeruji, namun tidak kehilangan hak untuk diperhatikan.
Dalam kegiatan itu, Elisa duduk bersama para ibu, bukan di hadapan mereka, tapi di sisi mereka. Membaca materi edukatif, menjawab pertanyaan, dan menguatkan mereka dengan empati yang nyata.
Salah satu warga binaan, Fitri tak mampu menyembunyikan air matanya saat sesi diskusi berakhir.
“Kami merasa sering dilupakan, tapi hari ini, rasanya seperti diingat kembali sebagai ibu. Anak saya dapat perhatian, dan saya dapat ilmu yang tidak pernah saya tahu sebelumnya. Terima kasih, Bu Elisa, ini sangat berarti,” ucapnya sambil memeluk erat bayinya, Sabtu (12/04/2025).
Momen itu bukan hanya menyentuh, tapi juga menyadarkan bahwa program stunting bukan hanya soal angka, melainkan soal menyentuh jiwa. Dan itulah yang dilakukan Elisa, menyentuh, bukan menggurui.
Terpisah, Kasdim 0301/Letkol Arh Muliyadi, S.IP, M.IP mewakili Dandim memberikan apresiasi atas dedikasi anggotanya tersebut.
“Kami bangga atas inisiatif dan ketulusan yang ditunjukkan Pelda Elisa. Kegiatan ini bukan hanya bentuk dukungan terhadap program nasional penurunan stunting, tapi juga menunjukkan bahwa TNI hadir di setiap lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam situasi terpinggirkan,” ujar Kasdim.
Menurutnya, kehadiran TNI di tengah masyarakat harus membawa dampak yang nyata dan menyentuh langsung kebutuhan manusia, terutama mereka yang lemah, rentan, dan terabaikan.
Dan benar, hari itu bukan hanya tentang memberi edukasi. Hari itu adalah tentang mengembalikan rasa percaya diri para ibu, memberi ruang pada anak-anak untuk tetap tumbuh dengan cinta, dan mengingatkan kita semua bahwa setiap anak Indonesia. dimana pun ia dilahirkan, berhak untuk sehat dan bahagia.
Elisa tak datang dengan banyak sorotan. Tapi ia pulang meninggalkan sesuatu yang jauh lebih besar, secercah harapan yang tumbuh di tempat yang sering dilupakan. (Pendim 0301)