Motor Mogok Akibat Ruas Jalan di Pelalawan Masih Terendam Banjir

Motor Mogok Akibat Ruas Jalan di Pelalawan Masih Terendam Banjir
Seorang anggota polisi mengendarai sepeda motor warga yang bermain akibat menerobos banjir di Jalan Perkebunan, Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau. (Dok.Polsek Bunut.

Tindaktegas.com-Pelalawan, Banjir di Kabupaten Pelalawan, Riau, tidak hanya merendam ruas jalan lintas Sumatera, tapi juga menenggelamkan jalan-jalan yang ada di pedesaan. Salah satunya di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, sejumlah ruas jalan terendam.

Menurut Kepala Polsek Bunut, AKP Hendri Berson ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini banyak jalan desa yang terendam banjir. "Intensitas hujan yang tinggi sejak beberapa hari terakhir, banyak jalan desa yang terendam banjir," ujar Hendri.

Dia menyebut, salah satu banjir yang terparah terdapat di ruas Jalan Perkebunan. Di jalan yang belum di aspal ini, ada beberapa titik genangan air yang membuat warga kesulitan melintas. Akses jalan tersebut ramai dilewati warga, terutama yang pergi bekerja ke kebun.

"Di jalan perkebunan ada beberapa titik genangan air dengan ketinggian 40-50 sentimeter," sebut Hendri. Kondisi ini, kata dia, membuat warga yang menggunakan sepeda motor kesusahan untuk melintas. Sementara, untuk mobil masih bisa lewat.

Tak ada pilihan lain, warga harus menerobos genangan air. Akibatnya, banyak sepeda motor warga yang mogok. Hendri mengerahkan anggotanya untuk membantu warga yang kesulitan melintas. "Banyak motor warga yang mogok. Tadi ada beberapa sepeda motor yang mengangkut buah sawit mogok."

"Namun, anggota kita ada di lokasi untuk membantu mendorong motor warga," kata Hendri. Selain membantu mengevakuasi kendaraan yang mogok, petugas juga memantau kondisi genangan air di permukiman warga. Hendri mengatakan, sejauh ini air belum sampai masuk ke dalam rumah warga.

"Genangan air masih di halaman-halaman rumah warga. Belum masuk ke dalam rumah. Kalau jalan-jalan yang terendam itu, karena lokasinya rendah," sebut Hendri. Kendati demikian, warga diimbau untuk tetap waspada apabila ketinggian air bertambah.

"Kami tetap memantau perkembangan ketinggian air di permukiman warga. Kami berkeliling ke permukiman seraya sosialisasi pemilu." "Karena sebentar lagi kita akan melaksanakan pemilu pada 14 Februari 2024. Jadi, kami mengimbau warga agar menjaga situasi keamanan dan ketertiban," tambah Hendri.(*)

Editor: Bobby Setiawan